Dalam beberapa tahun terakhir, pencarian sumber energi alternatif menjadi lebih mendesak karena kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim. Tenaga surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan, dan para ilmuwan di seluruh dunia bekerja untuk meningkatkan efisiensi sel surya agar lebih praktis dan hemat biaya. Terobosan di bidang ini baru-baru ini diumumkan oleh tim peneliti yang telah mengembangkan jenis sel surya baru yang jauh lebih efisien daripada teknologi yang ada. Eitss, dah pada tau belom kalo di Aladdin slot anda bisa main game sekalian dapet uang loh, banyak hal-hal seru dan juga promo-promo lainnya huga. Tunggu apalagi ayo mampir sekarang juga.
Tim yang dipimpin oleh Dr. Maria Antonietta Loi dari University of Groningen di Belanda ini mengembangkan jenis sel surya baru yang berbahan dasar bahan perovskite. Perovskite adalah bahan kristal yang ditemukan sangat efisien dalam mengubah sinar matahari menjadi listrik. Namun, sel surya perovskit memiliki beberapa kelemahan yang mencegahnya digunakan dalam aplikasi praktis. Salah satu masalah utama dengan sel surya perovskit adalah bahwa mereka cenderung cepat terdegradasi saat terkena udara dan kelembapan, yang membatasi umurnya.
Untuk mengatasi masalah ini, tim mengembangkan sel surya perovskit jenis baru yang dikemas dalam lapisan graphene. Graphene adalah bahan yang sangat kuat dan sangat konduktif yang juga tidak dapat ditembus oleh udara dan kelembapan. Dengan menggunakan graphene untuk membungkus sel surya perovskite, para peneliti dapat meningkatkan stabilitas dan umurnya secara signifikan.
Tim menguji sel surya baru mereka di laboratorium dan menemukan bahwa mereka memiliki peringkat efisiensi lebih dari 21%, yang secara signifikan lebih tinggi daripada efisiensi sel surya perovskit yang ada. Selain itu, lapisan enkapsulasi graphene juga membantu melindungi sel dari kerusakan akibat paparan udara dan kelembapan. Para peneliti percaya bahwa sel surya baru mereka dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk panel surya untuk rumah dan bisnis, serta perangkat portabel seperti smartphone dan laptop.
Pengembangan sel surya yang lebih efisien merupakan langkah penting dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan. Tenaga surya sudah menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang tumbuh paling cepat, dan memiliki potensi untuk menyediakan sebagian besar kebutuhan energi dunia di tahun-tahun mendatang. Namun, agar tenaga surya menjadi solusi yang lebih praktis dan hemat biaya, penting untuk meningkatkan efisiensi sel surya agar dapat menghasilkan lebih banyak listrik dari jumlah sinar matahari yang sama.
Pengembangan sel surya perovskite baru hanyalah salah satu dari banyak kemajuan baru-baru ini di bidang energi matahari. Peneliti lain di seluruh dunia juga bekerja untuk mengembangkan jenis sel surya baru yang lebih efisien dan hemat biaya. Sebagai contoh, beberapa ilmuwan mengeksplorasi penggunaan bahan seperti perovskite dan senyawa organik untuk membuat sel surya yang lebih fleksibel dan ringan dibandingkan sel berbasis silikon tradisional. Peneliti lain sedang mengembangkan metode baru untuk pembuatan sel surya yang dapat membuatnya lebih terjangkau dan dapat diskalakan.
Terlepas dari perkembangan yang menjanjikan ini, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum tenaga surya dapat menjadi sumber energi arus utama. Salah satu tantangan utama adalah masalah penyimpanan energi. Tidak seperti sumber daya tradisional seperti batu bara dan gas alam, tenaga surya terputus-putus dan bergantung pada ketersediaan sinar matahari. Artinya, teknologi penyimpanan energi seperti baterai diperlukan untuk menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan selama periode puncak sinar matahari, sehingga dapat digunakan selama periode sinar matahari rendah.
Tantangan lain adalah biaya tenaga surya. Sementara biaya panel surya telah turun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, masih lebih mahal daripada sumber daya tradisional di banyak bagian dunia. Untuk menjadikan tenaga surya sebagai pilihan yang lebih layak, penting untuk terus meningkatkan efisiensi sel surya dan mengembangkan teknik manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya produksi.